Tim Kukerta  MBKM Universitas Riau Melakukan Pelatihan Pembuatan Hidroponik Sumbu Wick dan Rakit Apung di Desa Bukit Lembah Subur

Rabu, 21 Agustus 2024 | 17:03:58 WIB
Tim Kukerta  MBKM Universitas Riau Desa Bukit Lembah Subur Melakukan Pelatihan Pembuatan Hidroponik Sumbu Wick dan Rakit Apung

UTUSANRIAU. CO - Pelatihan pembuatan hidroponik ini telah sukses diselenggarakan oleh tim KUKERTA MBKM Universitas Riau pada tanggal 20 Agustus 2024 yang berlokasi di Gedung Serbaguna Desa Bukit Lembah Subur, Kecamatan Kerumutan, Provinsi Pelalawan.

Kegiatan ini mencakup pemaparan dasar mengenai definisi, bahan baku, keunggulan, manfaat hidroponik serta demonstrasi pembuatan hidroponik secara langsung. Antusiasme para peserta sangat baik, terbukti dengan adanya beberapa masyarakat desa yang mengajukan pertanyaan dan menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap proses pembuatan hidroponik.

Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Sebagai gantinya, tanaman ditanam dalam larutan nutrisi yang menyediakan semua zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Teknik ini semakin populer karena bisa dilakukan di area yang terbatas, seperti di dalam rumah atau di atap gedung, dan dapat menghasilkan tanaman berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode konvensional.

Keunggulan utama dari hidroponik adalah kemampuannya untuk mengontrol lingkungan tanam secara optimal. Dengan metode ini, penanam bisa mengatur jumlah air, nutrisi, cahaya, dan suhu yang diperlukan oleh tanaman. Hal ini menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif, serta mengurangi risiko serangan hama dan penyakit. Hidroponik juga lebih ramah lingkungan karena penggunaan air yang lebih efisien. Dalam sistem hidroponik, air yang digunakan bisa didaur ulang, sehingga mengurangi kebutuhan air secara keseluruhan. Selain itu, karena tidak menggunakan tanah, teknik ini juga mengurangi risiko erosi tanah dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida.

Namun, hidroponik ini juga memiliki beberapa tantangan. Investasi awal untuk peralatan hidroponik bisa cukup tinggi, terutama untuk sistem yang lebih canggih. Selain itu, penanam harus memiliki pengetahuan yang baik tentang nutrisi tanaman dan cara mengelola sistem hidroponik agar berhasil.

“Secara keseluruhan, saya berharap sistem hidroponik tentunya menawarkan solusi inovatif bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam di lingkungan dengan lahan yang terbatas, serta bagi masyarakat yang ingin memproduksi tanaman dengan cara yang lebih berkelanjutan.” tutur pemateri, Salsa Hafizha. ***
Rilis

Terkini